Minggu ke-5 peraktik SO kali ini menggabungkan antara laporan dengan tutorial yang mungkin bisa berguna bagi Anda yang membacanya, meskipun terlihat panjang yah (kebanyakan blog orang bikin post bersambung untuk ini).
Laporan ini dibuat atas nama:
Nama : M. Rizky Wahyudi
NIM : 0612 3070 1285
Kelas : 3 TCA
Mungkin beberapa dari Anda yang telah used to dengan aplikasi seperti Remote Desktop Connection yang mampu mengendalikan komputer lain dari komputer Anda, pasti kenal dengan aplikasi yang bernama TeamViewer ini. Iyah, perangkat lunak yang biso galo dalam hal kendali komputer jarak jauh. Juga, aplikasi ini mampu menciptakan suasana dimana komputer saling bertemu atau yang dikenal dengan online meetings. Aplikasi ini cross platform yang artinya, seluruh sistem operasi baik Windows, OS X, dan Linux dapat menggunakanya.
Dalam laporan ini, Saya akan mengupas tuntas aplikasi ini. Meskipun ada beberapa hal yang mungkin belum Saya kupas dikarenakan beberapa kendala.
- Pemasangan
Mungkin beberapa dari Anda yang telah used to dengan aplikasi seperti Remote Desktop Connection yang mampu mengendalikan komputer lain dari komputer Anda, pasti kenal dengan aplikasi yang bernama TeamViewer ini. Iyah, perangkat lunak yang biso galo dalam hal kendali komputer jarak jauh. Juga, aplikasi ini mampu menciptakan suasana dimana komputer saling bertemu atau yang dikenal dengan online meetings. Aplikasi ini cross platform yang artinya, seluruh sistem operasi baik Windows, OS X, dan Linux dapat menggunakanya.
Dalam laporan ini, Saya akan mengupas tuntas aplikasi ini. Meskipun ada beberapa hal yang mungkin belum Saya kupas dikarenakan beberapa kendala.
- Pemasangan
Pemasangan aplikasi ini, Saya menggunakan tiga sistem operasi. Diantaranya Windows XP Professional, Windows 7 Ultimate, dan Xubuntu.
2. Setelah diunduh jalankan installer-nya. Khusus yang setara Windows Vista hingga Windows 8, dianjurkan menggunakan "Run as Administrator".
3. Anda akan masuk tahap pemasangan TeamViewer. Aplikasi ini memang gratis, namun tidak untuk kepentingan umum (non-commercial use), jadi jika ingin digunakan untuk perusahaan maka gunakan lisensi yang berbayar. Jika sudah diputuskan, klik "Accept - finish" dan installer langsung memasang aplikasi secara otomatis. Namun disini, Saya mengaktifkan "Show advanced settings" sehingga masih terdapat tahap lainnya dalam proses pemasangan aplikasi ini (tombolnya "Accept - next").
4. Jika Anda menggunakan "Show advanced settings" maka Anda akan masuk tahap dimana direktori aplikasi dipasang. Agar tidak kebingungan pada tahap ini, langsung klik "Finish" karena tahap ini tidak dianjurkan (default).
5. Lalu, installer akan memasang aplikasi secara otomatis.
6. Jika sudah selesai, installer akan keluar dengan sendirinya dan akan muncul jendela TeamViewer sebagai tanda bahwa pemasangan aplikasi benar-benar selesai.
- Pemasangan (Tambahan, untuk Linux)
Dari apa yang Saya amati, bahwasannya TeamViewer untuk Linux masih berbasis Windows (MS-DOS) executable file yang artinya masih membutuhkan aplikasi Wine untuk berintegrasi. Namun Anda tidak perlu khawatir, aplikasi ini tetap dapat dijalankan walau tidak dipasang Wine sekalipun.
2. Bila sudah diunduh, perhatikan direktori tempat installer disimpan. Kemudian kita buka aplikasi Terminal Emulator atau XTerm (buat pengila DSL), pergi ke direktori dengan perintah "cd (direktori file)" dan bila masuk ke direktori target langsung beri perintah "sudo dpkg -i teamviewer_linux.deb" (tidak diperlukan "sudo" bila sudah masuk "root). Installer akan otomatis memasang aplikasi.
3. Terkadang aplikasi yang dipasang tidak dari software center seperti Ubuntu akan menganggap installer tidak aman, sehingga ketika dilakukan pemasangan maka sistem langsung mengarahkan Kita ke software center-nya. Seperti pada kasus yang Saya hadapi, metode ini juga bisa dilakukan tanpa harus mengunduhnya dari official page. Bila sudah muncul jendela software center untuk TeamViewer, klik "Install".
4. Bila Linux Anda tidak otomatis sebagai "root user" (kayak BackTrack atau Kali), maka Anda akan menemui jendela "Authenticate" dengan memasukkan kata sandi user. Bila sudah dimasukkan maka secara otomatis software center langsung memasang TeamViewer, tunggu hingga selesai.
- Membuka TeamViewer
Selesai pemasangan, tentunya kita ingin menggunakannya. Dan juga tidak lupa bahwa aplikasi ini memerlukan akses internet (kalau ngak punya yah jadi omong kosong aja, kasihan aplikasinya).
1. Buka aplikasinya di daftar aplikasi (tergantung OS yang dipakai), tentunya Anda pasti bisa menebaknya.
2. Lalu, Anda langsung bertemu dengan jendela utama TeamViewer.
3. Perlu diketahui bahwa TeamViewer memiliki status bar berupa lampu warna seperti gambar dibawah, dimana:
- Lampu akan merah, bila tidak adanya koneksi internet yang terhubung ke aplikasi.
- Lampu akan kuning, bila terjadi proses yang sedang berlangsung pada aplikasi seperti proses menyambung koneksi atau saat menunggu respon dari perangkat yang ingin dihubungkan.
- Lampu akan hijau, bila proses koneksi baik internet atau proses menghubung antarperangkat selesai.
4. TeamViewer sendiri memiliki 3 remote mode, diantaranya:
- Remote control, dimana perangkat satu atau banyak mampu mengendalikan perangkat lainnya.
- File transfer, dimana perangkat satu saling bertukar data kepada perangkat lain (fitur ini juga dimiliki pada Remote control).
- Meeting, mirip dengan Remote control namun dikhususkan pada presentasi sebuah pertemuan melalui banyak perangkat.
- Mode Pertama, Remote control
Setiap TeamViewer yang terpasang, masing-masing akan memiliki identitas dan kata sandi tersendiri. Hanya saja kata sandi bersifat acak (akan berubah setiap aplikasi terbuka dan terhubung ke internet), tapi dapat diatasi dengan membuat kata sandi tersendiri sesuai keinginan (lihat bagian TeamViewer options).
1. Ketika jendela utama TeamViewer terbuka, maka tentunya tab Remote Control yang dipilih. Pada bagian Control Remote Computer, masukkan identitas perangkat yang ingin dikendalikan dan klik "Connect to partner". Misalnya, Windows XP yang ingin mengendalikan Windows 7.
2. Aplikasi akan memperoses perangkat mana yang ingin dihubungkan, ketika telah terhubung maka perangkat akan diminta memasukan kata sandi dari perangkat yang ingin dikendalikan (kata sandi dari user Windows 7) dan klik "Log On". Disamping itu, kita dapat mengatur Authentication dan Access control (Advanced settings).
3. Setelah selesai memasukkan kata sandi dan masuk, maka akan muncul jendela desktop perangkat yang telah dikendalikan (Windows 7) dengan sendirinya. Dengan ini, proses Remote control telah selesai.
- Mode Kedua, File transfer
Sejujurnya, hanya dengan mengunakan Remote control kita dapat menggunakan mode ini (lebih jelas lihat pada bagian Main Panel). Tapi, jika Anda hanya ingin menggunakan File transfer ini maka tidak ada salahnya menggunakan mode ini.
1. Seperti biasanya, "Connect to partner" dengan masukkan identitas perangkat target yang ingin berbagi data (Windows 7) pada bagian Remote Control Computer dan ubah tombol radio "Remote control" menjadi "File transfer". Kemudian masukkan kata sandi ketika diminta, disusul "Log On".
2. Pada perangkat yang ingin berbagi (Windows XP), akan muncul jendela File transfer to Windows 7 (gambar bagian atas). Sedangkan perangkat yang dihubungkan (Windows 7), hanya akan muncul jendela File Transfer Eventlog (gambar bagian bawah).
3. Proses unggah data, Windows XP akan melakukan "Upload from...". Sedangkan Windows 7 akan melakukan "Write file...".
4. Proses unduh data, Windows XP akan melakukan "Download from...". Sedangkan Windows 7 akan melakukan "Send file...".
5. Saat sesi File transfer dari Windows XP berakhir, Eventlog dari Windows 7 akan menunjukkan "File transfer shut down.". Tapi tentunya, Windows 7 juga dapat mengakhiri sesi ini tanpa harus menunggu dari Windows XP.
- Mode Ketiga: Meeting
Seperti yang telah dibilang sebelumnya, mode ini memiliki kesamaan dengan mode Remote control dimana banyak perangkat mampu mengendalikan sebuah perangkat atau sebaliknya. Namun mode ini digunakan sebagai media pertemuan/presentasi daring (online). Mode ini terdiri dari tiga kelompok berdasarkan klasifikasi partisipan.
- Presenter, perangkat yang menjadi moderator dalam Meeting. Perangkat yang memberi izin perangkat lain untuk mengendalikan perangkatnya.
- Organizer, bisa dibilang asisten Presenter. Perangkat ini dapat bertukar tugas dengan Presenter (Organizer menjadi Presenter dan sebaliknya).
- Participant, perangkat lainnya diluar Presenter/Organizer.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Perangkat yang ingin menjadi Presenter (Xubuntu), klik tab "Meeting" dan pada bagian "Host Meeting" klik "Start instant meeting".
2. Secara otomatis, desktop perangkat (Xubuntu) terintegrasi sebagai desktop Presenter. Tapi yang Kita lihat yakni Meeting ID, dimana akan Kita gunakan pada perangkat lain untuk ikut dalam mode ini.
3. Pada perangkat lain (Windows XP dan 7), klik tab Meeting dan masukkan Meeting ID (Xubuntu) pada bagian "Join Meeting". Lalu klik "Join meeting".
4. Tunggu beberapa saat dan akan muncul jendela dari perangkat Presenter (Xubuntu) yang sudah terintegrasi, artinya proses Join meeting selesai dan seluruh partisipan (baik Presenter atau anggota Participant lainnya) sudah bergabung dalam sesi Meeting. Disamping itu, kita hanya bisa menuntun Presenter dengan mengklik jendela perangkat Presenter tersebut dan pada perangkat Presenter itu sendiri akan melihat kursor dari perangkat Participants lainnya (Windows XP dan 7).
- Panel-Panel pada TeamViewer
Setelah Kita belajar tentang beberapa remote mode dari aplikasi ini, mungkin ada beberapa hal yang belum dipelajari. Seperti panel-panel yang digunakan saat mengendalikan perangkat lain. Bedasarkan sudut pandang Saya pribadi, panel-panel ini terdiri atas:
- Main panel, berada di atas jendela remote. Dibilang main panel karena panel ini berisi perintah-perintah yang digunakan saat mengendalikan perangkat lain (remote management). Panel ini hanya muncul pada mode Remote control.
- Side panel, berada disamping kanan jendela remote. Dibilang side panel karena beberapa perintah yang ada dipanel ini sudah ada di main panel, disamping itu berisi perintah yang sering digunakan dalam komunikasi antarperangkat. Panel ini selalu ada pada setiap mode.
- Panel Pertama: Main Panel
Sebagai deskripsi, Windows XP menjadi perangkat yang mengendalikan Windows 7. Berikut beberapa perintah dari main panel.
Actions:
1. Switch sides with partner, perintah ini memungkinkan Windows XP yang mengendalikan Windows 7 dapat saling berganti posisi. Meski yang meminta izin kendali adalah Windows XP, namun saat kondisi ini dijalankan maka Windows XP sendiri dapat dikendalikan oleh Windows 7.
2. Ctrl+Alt+Del, perintah ini memberikan masukkan keyboard "Ctrl+Alt+Del" kepada Windows 7. Hasilnya berbeda-beda tergantung jenis sistem operasinya, jika pada windows 7 akan muncul tampilan "managemen inti komputer" dengan pilihan (Lock this computer, Switch User, Log off, Change a password..., Start Task Manager) tapi pada Windows XP akan langsung muncul jendela Windows Task Manager.
3. Lock, perintah ini memiliki dua pilihan. Pertama, saat memilih "Lock" maka Windows 7 akan langsung ke kondisi locked. Kedua, saat memilih "Lock on session end" maka Windows 7 akan ke kondisi locked saat berakhirnya sesi kendali dari Windows XP.
4. Remote reboot, perintah ini memungkinkan Windows 7 dapat melakukan kondisi "Log off", "Reboot", maupun "Reboot" dan masuk sesi "Safe mode".
5. Send key combinations, saat dalam keadaan aktif maka Windows XP mampu memasukkan input kombinasi keyboard kedalam Windows 7.
6. Disable remote input, saat dalam keadaan aktif maka Windows 7 tidak dapat melakukan input (baik mouse ataupun keyboard). Bisa dibilang bahwa Windows XP sudah sepenuhnya mengambil alih Windows 7.
7. Show black screen, saat dalam keadaan aktif maka memberikan tampilan layar hitam kepada Windows 7. Akibatnya, Windows 7 tidak dapat melihat aktifitas perangkatnya sendiri dan tentunya Windows XP dapat sepuasnya mengendalikannya. Kondisi ini dapat digunakan ketika "Disable remote input" diaktifkan dan sudah dipasang TeamViewer monitor driver pada Windows 7.
View:
1. Quality, mengatur kualitas saat pengendalian perangkat. Pengaturanya bisa secara otomatis (Auto select), hanya meningkatkan kualitas gambar (Optimize quality), hanya meningkatkan kecepatan buffer (Optimize speed), atau konfigurasi sendiri (Custom settings) dari pengaturan yang sudah dikonfigurasi (Edit custom settings).
2. Scaling, mengatur tampilan desktop perangkat yang dikendalikan. Yakni: Scaled (resolusi Windows 7 disesuaikan dengan resolusi jendela pengendali pada Windows XP), Original (resolusi Windows 7 yang sebenarnya), dan Fullscreen (jendela pengendali dari Windows XP ke kondisi fullscreen tanpa memperhatikan resolusi perangkat Windows 7).
3. Active monitor, mengatur banyak monitor (dari Windows 7) yang ditampilkan saat pengendalian perangkat. Kita dapat memilih monitor satu-satu atau langsung seluruhnya.
4. Screen Resolution, mengatur resolusi layar perangkat yang dikendalikan. Banyak resolusinya tergantung dari Windows 7 itu sendiri.
5.a. Select single window, memungkinkan Windows XP memilih salah satu jendela yang aktif pada Windows 7.
5.b. Select whole desktop, Windows XP akan melihat seluruh desktop yang ada pada Windows 7 atau masuk ke mode ini bila jendela yang dipilih (mode "Select single window") ditutup.
6. Refresh, menyegarkan desktop Windows 7. Dapat digunakan bila terjadi gannguan koneksi saat pengendalian.
7. Remove wallpaper, saat dalam keadaan aktif maka wallpaper Windows 7 dihilangkan (diganti dengan wallpaper hitam). Secara default diaktifkan guna tidak meningkatkan penggunaan bandwidth dan tidak buffering.
8. Show remote cursor, bila kondisi ini aktif maka bukan hanya kursor dari Windows XP yang terlihat namun juga kursor dari Windows 7 yang bersamaan mengikuti kursor Windows XP itu sendiri.
Audio/Video:
1. Computer sounds, bila kondisi ini aktif maka Windows XP bisa mendengar aktifitas audio dari windows 7.
2. Chat, memunculkan side panel "Chat" agar antarperangkat bisa saling berkomunikasi lewat pesan langsung.
3. Videos, memunculkan side panel "My Video" agar antarperangkat bisa saling berkomunikasi lewat web camera.
4. Voice over IP, memunculkan side panel "Voice over IP" agar antarperangkat bisa saling berkomunikasi lewat suara microphone.
5. Conference call, memunculkan side panel "Conference call" agar antarperangkat bisa saling berkomunikasi lewat telpon langsung dari TeamViewer (mirip dengan fitur Skype) dan tentunya mempengaruhi biaya telepon.
File/Transfer:
1. File transfer, memunculkan jendela "File transfer to..." untuk transfer data antarperangkat (fiturnya mirip FileZilla yang berbasis FTP). Perintah ini sama saat kita menggunakan mode File transfer.
2. File box, memunculkan side panel "File box" sebagai media transfer data dengan men(drag dan drop) sebuah file ke side panel ini.
Extra:
1. Invite additional participant... (Fitur ini belum sempat digunakan, namun memerlukan akun TeamViewer untuk menggunakannya).
2. Remote printing, memungkinkan dokumen dari Windows 7 dapat diprint langsung ke Windows XP. Diperlukan print deiver TeamViewer.
3. Take Screenshot, memungkinkan Windows XP dapat mengambil screenshot desktop dari Windows 7 dengan pilihan menyimpan hasil screenshot atau menyalinnya ke clipboard.
4. Record, memungkinkan kita dapat merekam seluruh kegiatan Windows 7 yang dikendalikan Windows XP (file output bertipe .tvs). Diperlukan izin terlebih dahulu dari Windows 7 untuk merekam langsung dari Windows XP.
5. VPN (fitur ini otomatis "disabled" sehingga tidak dapat digunakan, namun fitur ini akan berhubungan dengan penggunaan virtual private network).
6. Remote update (fitur ini otomatis "disabled" sehingga tidak dapat digunakan, namun diperkirakan mampu memperbaharui versi TeamViewer pada Windows 7 langsung dari Windows XP).
7. Remote System Info..., memungkinkan Windows XP bisa melihat informasi sistem (mirip program System Information pada Windows) Windows 7.
8. Connection Info..., melihat informasi sambungan pengendali selama sesi "Remote control".
- Panel Kedua: Side Panel
Berikut beberapa fungsi/perintah pada panel ini.
1. Participants, bagian ini menunjukkan jumlah anggota perangkat yang terlibat dalam proses Meeting. Presenter sendiri dapat mengatur seluruh Paticipants, yakni izin Participants untuk melakukan remote control terhadap Presenter dan juga mengundang Participants lain kedalam Meeting. Disamping itu Participant bisa memberikan izin Paticipants lainnya untuk menjadi Presenter, sedangkan presenter sebelumnya bertukar posisi sebagai Organizer. Untuk semua Participants (termasuk Presenter maupun Prganizer), mampu memenejemen audio (mute/unmute microphone) Paticipants lainnya.
2. Season list, bagian ini menunjukkan jumlah anggota perangkat yang terlibat dalam proses Remote control. Pada kasus Remote control sebelumnya (Windows XP sebagai pengendali dan Windows 7 sebagai yang dikendalikan), Windows XP mampu mengundang perangkat lain namun diperlukan integrasi terhadap akun TeamViewer.
3. Voice over IP, bagian ini memungkinkan antarperangkat mampu berkomunikasi lewat suara dengan menggunakan microphone sebagai inputnya.
4. Screen Sharing, bagian ini akan muncul saat proses Meeting. Panel ini memungkinkan presenter dapat mengatur orientasi layar perangkatnya seperti hanya menunjukkan desktop tanpa taskbar, taskbar saja, dan aplikasi yang aktif.
5. File box, bagian ini memungkinkan pengguna perangkat dapat berbagi pakai data dan dapat diunduh oleh pengguna perangkat lain.
6. Conference call, bagian ini memungkinkan antarperangkat mampu berkomunikasi lewat telepon. Tentunya, biaya telpon digunakan pada panel ini.
7. My video, bagian ini memungkinkan antarperangkat berkomunikasi lewat web camera. Disamping itu, juga dapat memperlihatkan gambar (wallpaper) sebagai pengganti video langsung dari web camera.
8. Whiteboard, bagian ini akan muncul saat proses Meeting dimana tampilan perangkat Presenter dapat dijadikan media layaknya sebuah papan tulis putih (seperti rectangle, paint brush, textbox, dan lainnya). Tentunya dalam presentasi, panel ini sangat membantu Presenter dalam Meeting.
- Tambahan: Pegaturan TeamViewer
Setiap aplikasi komputer pasti memiliki pengaturan dimana dapat disesuaikan dengan selera pengguna. Pada TeamViewer, pengaturan terdapat pada menu bar "Extras" dan pilih "Options".
Jendela "Options" ini memiliki beberapa kategori, berikut penjelasannya.
1. General - Pengaturan ini terdiri atas pengaturan screen name perangkat, pengaturan jaringan, dan integrasi program terhadap akun TeamViewer.
2. Security - Pengaturan ini terdiri atas pengaturan kata sandi personal, kata sandi acak, dan keamanan user perangkat saat dikendalikan perangkat lain.
3. Remote control - Pengaturan ini merupakan pengaturan yang dipakai ketika dilakukan proses Remote control seperti tampilan jendela dan beberapa pengaaturan lainnya.
4. Meeting - Pengaturan ini merupakan pengaturan yang dipakai ketika dilakukan proses Meeting seperti tampilan jendela dan beberapa pengaaturan lainnya.
5. Computer & Contacts - Pengaturan merupakan manajemen daftar perangkat berupa kontak-kontak. Pengaturan ini membutuhkan integrasi terhadap akun TeamViewer.
6. Audio conferencing - Pengaturan digunakan untuk pengolahan suara perangkat seperti phone conferencing, voice playback, dan microphone.
7. Video - Pengaturan ini termasuk pengaturan kamera dan tampilan pengganti kamera.
8. Custom invitation - Pengaturan ini merupakan pengaturan untuk memodifikasi surat undangan yang diperlukan saat mengundang perangkat lain.
9. Advanced - Pengaturan ini merupakan pengaturan lanjutan terhadap program TeamViewer itu sendiri seperti, intergrasi program ke system tray, log file, akses kontrol baik mode remote control atau meeting, dan lainnya. Pengaturan ini secara default tidak terlihat, klik "Show advanced options" untuk melihatnya.
- Bonus: Hasil Remote control
1. Dari Windows XP
2. Dari Windows 7
3. Dari Xubuntu
No comments:
Post a Comment