Kali ini Saya akan membahas tuntas pemasangan BackBox Linux ini pada salah salah satu aplikasi virtualisasi Oracle VM VirtualBox. Tujuan dari postingan ini sangat sederhana, yakni mengindari ketimpangan akibat penggunaan dual boot memanfaatkan virtualisasi sebagai media untuk bereksplorasi dari berbagai sistem operasi.
"Kenapa BackBox? Padahal ada distribusi untuk uji penetrasi keamanan yang popular seperti BackTrack dan penerusnya seperti Kali-Linux atau sejenisnya seperti Blackbuntu."
Ada dua alasan yang mendukung: Pertama, mencoba distribusi lainnya disamping BackTrack. Kedua, mencari distribusi yang memang memiliki performa yang mendukung. Semua alasan itu semuanya terdapat pada BackBox.
Jumlah peralatannya pun terbilang sedikit ketimbang BackTrack tetapi beberapa peralatan yang dibilang terpopuler seperti Metasploit juga tersedia pada BackBox. Diamping itu, Xfce yang menjadi desktop environment yang terbilang ringan menjadikan BackBox cepat dan mudah digunkan.
A. Pembuatan mesin virtual untuk BackBox
1. Buat mesin virtual baru dengan mengklik "New".
2. Beri nama (contoh: backbox) dengan tipe Linux dan versi Ubuntu.
2. Masukkan jumlah memori atau RAM dan diusahakan tidak dibawah batas rekomendasi (misal: 512 MB).
3. Buat penyimpanan virtual disaat itu juga (jika belum ada penyimpanan lain).
6. Pilih "VDI (VirtualBox Disk Image)" sebagai penyimpanan virtual khusus VirtualBox.
4. Pilih "Dynamically allocated" jika ingin mengisi ruang penyimpanan fisik sampai ruang penyimpanan virtual penuh, atau "Fixed size" jika ingin langsung membuat penyimpanan virtual dengan mengambil langsung ruang penyimpanan fisik sesuai besar penyimpanan.
5. Beri nama penyimpanan virtual (biasanya sesuai dengan nama mesin virtual-nya) dan atur besar penimpanan. BackBox menggunakan lebih dari 4 GB sehingga besar penyimpanan harus melebihi 4 GB (missal: 8 GB).
Proses pembuatan mesin virtual untuk BackBox selesai.
B. Pengaturan mesin virtual
1. Buka pengaturan dengan mengklik "Settings".
2. Pergi ke kategori "System". Atur boot yang digunakan beserta urutannya (missal: Hard Disk lalu CD/DVD dan tidak mengcek-list Floppy).
3. Pergi ke kategori "Storage". Klik ikon CD/DVD pada "Storage Tree", lalu pilih backbox-3.09-i386.iso pada "Attributes" (jika tidak ada, klik "Choose a virtual CD/DVD disk file...").
4. Tambahan: pergi ke kategori "Audio". Hilangkan cek list untuk "Enable Audio" jika ingin menonaktifkan audio pada mesin virtual.
5. Pergi ke kategori "Network". Cek list "Enable Network Adapter", jika ingin menghubungkan jaringan virtual ke perangkat fisik maka gunakanlah "Bridged Adapter" lalu pilih perangkat jaringan yang ingin dihubungkan seperti LAN atau Wireless Network Adapter.
6. Tambahan: pergi ke kategori "USB". Untuk penggunaan mesin virtual tanpa USB, bisa menghilangkan cek list "Enable USB 2.0 (EHCI) Controller" tanpa menghilangkan cek list untuk "Enable USB Controller" (untuk menghindari kesalahan pengaturan).
7. Pergi ke kategori "Shared Folders". Pada bagian "Folder List", tambahkan shared folder dengan memilih direktori pada perangkat fisik dan beri nama folder. Hilangkan cek list untuk "Read Only" jika ingin memodifikasi beberapa file langsung dari shared folder dan cek list untuk "Auto-mount" untuk menaktifkan shared folder secara otomatis. Pengaturan shared folder lainnya akan dilakukan pada BackBox.
Pengaturan mesin virtual untuk BackBox selesai.
C. Pemasangan BackBox
1. Jalankan mesin virtual dengan mengklik "Start".
2. Ketika mesin virtual dihidupkan untuk pertama kali, maka akan langsung melakukan boot ke CD/DVD (jika sudah dimasukkan virtual CD/DVD nya). Pada tampilan boot BackBox, pilih "US - Try BackBox without installing".
3. Tambahan: atur jaringan mesin virtual. Jika mesin virtual menggunakan bridged adapter, tentunya alamat IP yang digunakan berada pada satu jaringan dengan perangkat fisik.
4. Jalankan pemasangan dengan membuka "Install BackBox Linux".
5. Pilih bahasa lalu klik "Next".
6. Lakukan beberapa pemasangan tambahan seperti pembaruan (harus terhubung ke internet) dan perangkat lunak pihak ketiga. Jika sudah dipilih, klik "Next".
7. Pilih "Erase disk and install BackBox" jika tidak terdapat sistem operasi lain dan hanya ada satu partisi (tahap berikutnya seperti pada gambar pada nomor 8). Diluar kondisi tersebut, pilih "Something else" (tahap berikutnya adalah manajemen partisi bila terdapat lebih dari satu partisi dan sistem operasi). Bila sudah ditentukan, klik "Next".
8. Pilih drive untuk pemasangan BackBox, lalu klik "Next".
9. Proses pemasangan BackBox dimulai, disamping itu pilih lokalisasi (untuk Indonesia paling umum yakni Jakarta). Jika sudah, klik "Next".
10. Pilih layout untuk keyboard, lalu klik "Next".
11. Masukkan nama, nama komputer, username, dan kata sandi. Jika sudah diisi, klik "Next" dan tunggu hingga proses pemasangan selesai.
12. Bila sudah selesai, klik "Restart" untuk melakukan reboot.
Proses pemasangan BackBox selesai.
D. Pemasangan VirtualBox Guest Additions
1. Setelah reboot selesai, buka program Terminal Emulator untuk melakukan pembaruan paket aplikasi dengan memasukkan:
$ sudo apt-get update && sudo apt-get upgrade && sudo apt-get dist-upgrade
Catatan: untuk BackBox versi 3.09, terdapat permasalahan pemasangan paket yakni pada paket "printer-driver-hpcups" dengan alasan "Hash Sum mismatch" yang mengakibatkan proses pemasangan paket lainnya terhambat. Solusinya yakni melewati paket yang bermasalah dan melanjutkan pemasangan pada paket lainnya dengan memasukkan:
Jika selesai, lakukan reboot.$ sudo apt-get upgrade --fix-missing && sudo apt-get dist-upgrade --fix-missing
2. Bila proses pembaruan paket dan reboot selesai, lakukan pemasangan paket untuk Linux headers dan lakukan reboot kembali. Buka Terminal Emulator dengan memasukkan:
$ sudo apt-get install linux-headers-`uname -r`
3. Selesai reboot dari pemasangan Linux headers, masukkan CD untuk VirtualBox Guest Additions dengan memilih menu "Device" dan klik "Insert Guest Additions CD image...".
4. Kembali lagi ke Terminal Emulator dan masukkan dengan urutan:
Bila pemasangan selesai maka lakukan reboot kembali.$ sudo mount /dev/cdrom /mnt/$ cd /mnt/$ sudo ./VBoxLinuxAdditions.run
Catatan: apabila Anda melakukan pembaruan pada Linux kernel, secara otomatis VirtualBox Guest Additions tidak akan berjalan. Maka dari itu diperlukan pembaruan juga terhadap Linux headers dan lakukan pemasangan ulang pada VirtualBox Guest Additions.
Pemasangan VirtualBox Guest Additions selesai.
E. Mengaktifkan fitur shared folder pada BackBox
1. Setelah sebelumnya telah diatur shared folder pada pengaturan mesin virtual maupun pemasangan VirtualBox Guest Additions telah selesai, kita mampu mengaktifkan fitur shared folder. Buka Terminal Emulator dan masukkan:
$ sudo add user [username] vboxsf
Jika selesai, lakukan reboot.
2. Setelah selesai reboot, buka File Manager dan pergi ke direktori "/media" dan akan muncul folder "sf_other" dimana "other" merupakan nama shared folder yang sudah diatur di pengaturan mesin virtual.
Pada gambar diatas merupakan isi direktori pada "/media/sf_other" yang memiliki isi yang sama dengan direktori Windows yakni pada "D:\other" yang bandingkan melalui fitur sameless mode.
Proses penambahan shared folder pada BackBox selesai.
No comments:
Post a Comment